Kisah kematian Ibnu Muljam merupakan salah satu kisah dalam sejarah Islam di Indonesia yang berkembang hingga saat ini. Ibnu Muljam adalah salah satu pemimpin utama Kaum Khawarij yang menentang Ali bin Abi Thalib. Sebagian besar sejarawan mengatakan bahwa Ibnu Muljam menyerang Ali bin Abi Thalib di Thaqifah dan menyebabkan cedera yang parah pada Ali bin Abi Thalib. Setelah itu, Ali bin Abi Thalib meninggal dunia dalam beberapa hari.
Kisah kematian Ibnu Muljam masih berlanjut hingga saat ini. Setelah Ali bin Abi Thalib meninggal dunia, Mahmud bin Maslamah Al-Qaisi, yang merupakan salah satu pemimpin Khawarij, memerintahkan untuk mengeksekusi Ibnu Muljam dan mengirimkannya ke negeri Khorasan. Di sana, ia dikurung di dalam penjara dan dihukum mati.
Menurut sejarah, sebelum Ibnu Muljam dieksekusi, ia diminta oleh Mahmud bin Maslamah Al-Qaisi untuk memohon ampun kepada Allah dan menyesali perbuatannya. Ibnu Muljam menolak mengakui kesalahannya dan menyatakan bahwa ia tidak akan memohon ampun. Akhirnya, ia dieksekusi dan meninggal di penjara.
Kisah kematian Ibnu Muljam menjadi salah satu kisah penting bagi para penganut agama Islam di Indonesia. Kisah ini dapat menginspirasi para pengikut agama Islam untuk mematuhi perintah agama dan menjauhi segala bentuk tindakan yang dilarang oleh agama. Kisah ini juga dapat menjadi bentuk pengingat bahwa Allah akan selalu menjatuhkan hukuman kepada orang yang melakukan tindakan yang melanggar perintah-Nya.
Kisah kematian Ibnu Muljam merupakan salah satu kisah penting dalam sejarah Islam di Indonesia. Kisah ini juga menginspirasi para pengikut agama Islam untuk mematuhi perintah agama dan menjauhi segala bentuk tindakan yang dilarang oleh agama. Kisah ini juga dapat menjadi pengingat bahwa Allah akan selalu menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang melakukan tindakan yang melanggar perintah-Nya.