Yuyu Rumpung Mbarong Ronge, Tradisi Unik dari Yogyakarta

yuyu rumpung mbarong ronge tradisi unik dari yogyakarta 1754

Yuyu Rumpung Mbarong Ronge merupakan tradisi unik yang berasal dari Yogyakarta. Tradisi ini diadakan di tempat-tempat tertentu di sekitar kota Yogyakarta dan diadakan setiap awal tahun baru. Acara ini dimulai dengan pembagian mbarong (kue berbentuk bulat), yang kemudian dipakai sebagai pemujaan untuk menyambut tahun baru. Tradisi ini merupakan salah satu cara untuk memperingati tahun baru dengan cara yang berbeda.

Mbarong yang digunakan dalam tradisi ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula, santan, dan bumbu-bumbu lainnya. Kemudian, mbarong dibulatkan dan dibungkus dengan daun pisang. Mbarong kemudian dibagi-bagikan secara merata di antara warga yang berpartisipasi dalam tradisi ini. Setelah mbarong disebar, warga akan mengumpulkan mbarong-mbarong yang telah tercecer dan menyimpannya ke dalam rumpung, yaitu sebuah wadah dari bambu yang diisi dengan gula jawa.

Selanjutnya, warga akan menyebarkan mbarong-mbarong yang telah disimpan di dalam rumpung. Mbarong-mbarong ini akan disebar di sekitar kampung dengan tujuan untuk menyambut tahun baru. Selain itu, mbarong-mbarong ini juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk membawa kemakmuran bagi warga kampung. Setelah mbarong-mbarong disebarkan, orang-orang akan menyanyikan lagu-lagu tradisional dan melakukan tarian-tarian tradisional sebagai bentuk penghormatan kepada tahun baru.

Tradisi Yuyu Rumpung Mbarong Ronge memiliki nilai-nilai yang berbeda dari tradisi lainnya. Nilai-nilai ini meliputi kerukunan, kebersamaan, dan kemakmuran. Tradisi ini juga merupakan salah satu cara untuk menghormati tahun baru dan menyambutnya dengan cara yang unik. Dengan adanya tradisi ini, masyarakat Yogyakarta dapat merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang melingkupi kampung mereka.



Yuyu Rumpung Mbarong Ronge merupakan tradisi unik yang berasal dari Yogyakarta. Tradisi ini diadakan di tempat-tempat tertentu di sekitar kota Yogyakarta dan diadakan setiap awal tahun baru. Mbarong yang digunakan dalam tradisi ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula, santan, dan bumbu-bumbu lainnya. Selain itu, mbarong-mbarong juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk membawa kemakmuran bagi warga kampung. Tradisi ini memiliki nilai-nilai yang berbeda dari tradisi lainnya, yaitu kerukunan, kebersamaan, dan kemakmuran. Dengan adanya tradisi ini, masyarakat Yogyakarta dapat merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang melingkupi kampung mereka.

You May Also Like

About the Author: Moh Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *