Malin Kundang adalah sebuah legenda yang berasal dari Pantai Barat Sumatera. Cerita ini memiliki banyak versi dan berbeda antar daerah di Indonesia. Dalam bahasa Inggris, cerita ini berawal ketika seorang anak bernama Malin Kundang yang tinggal di sebuah desa terpencil bersama ibu dan ayahnya. Orang-orang di desa tersebut selalu mengagung-agungkan Malin Kundang karena kecerdasan dan kegigihannya.

Suatu hari, Malin Kundang pergi untuk mencari nafkah ke laut. Ia membawa beberapa kapal dan beberapa orang untuk membantunya. Selama berlayar, Malin Kundang berhasil mengumpulkan banyak hasil laut dan menjualnya di pasar yang berbeda-beda. Dengan penjualan hasil lautnya, Malin Kundang berhasil mengumpulkan banyak harta dan menjadi sangat kaya.

Suatu hari, ketika Malin Kundang kembali ke desa asalnya, ia tidak lagi mengenali ibu dan ayahnya. Malin Kundang bahkan menolak untuk mengakui mereka sebagai orang tuanya. Ia bahkan menyebut ibu dan ayahnya sebagai orang tua orang lain. Karena sikap Malin Kundang yang tidak hormat, ibu dan ayahnya mengutuknya menjadi batu.

Akhir cerita Malin Kundang ini adalah setelah Malin Kundang dihantam badai, ia berubah menjadi batu. Sejak saat itu, batu tersebut menjadi salah satu ikon di pantai Barat Sumatera. Banyak orang yang masih menyaksikan batu tersebut dan menceritakan kembali kisah Malin Kundang.

Legenda Malin Kundang adalah salah satu legenda terkenal di Indonesia. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang tinggal di desa terpencil dan kemudian menjadi sangat kaya. Namun, ia lupa akan ibu dan ayahnya dan menolak untuk mengakui mereka sebagai orang tuanya. Akibatnya, Malin Kundang dihantam badai dan berubah menjadi batu. Saat ini, banyak wisatawan yang datang ke pantai Barat Sumatera untuk melihat batu yang dianggap sebagai Malin Kundang.