Kata berantonim merupakan kata yang berlawanan arti dengan kata lain. Contoh kata berantonim antara lain ‘kecil’ dan ‘besar’, ‘tinggi’ dan ‘rendah’, ‘cepat’ dan ‘lambat’, dan lainnya. Contoh kalimat dalam cerita fabel yang mengandung kata berantonim adalah sebagai berikut:
Kecil dan Besar
Seorang rubah kecil sangat cemburu terhadap seekor harimau besar yang hidup di hutan hujan tropis. Karena itu, rubah kecil itu bertekad untuk mengalahkan harimau besar agar ia bisa mendapatkan perhatian dari binatang-binatang lain di hutan tersebut.
Tinggi dan Rendah
Seorang anak monyet bernama Buhu sangat tertarik dengan pohon yang tinggi di tengah hutan. Ia bertekad untuk menaklukkan pohon tersebut. Selama berhari-hari ia berusaha mencapai puncak pohon yang tinggi itu, tetapi ia belum juga berhasil. Akhirnya, ia mencoba mencari cara lain dan mencoba memanjat pohon yang rendah di dekatnya.
Cepat dan Lambat
Seorang kura-kura bernama Kiko ingin mencapai tujuannya dengan secepat mungkin. Ia berusaha melaju dengan cepat, tetapi ia tidak bisa mengalahkan binatang-binatang lain yang lebih lincah. Akhirnya, ia memutuskan untuk berjalan dengan lambat dan perlahan, dan akhirnya ia sampai ke tujuannya.
Kaya dan Miskin
Seorang ayam bernama Kiki sangat bahagia dengan kondisinya yang kaya. Ia berusaha untuk menyedekahkan banyak makanan kepada binatang-binatang miskin yang hidup di hutan. Karena itu, ia menjadi sangat populer di antara binatang-binatang yang lain di hutan tersebut.
Kata berantonim merupakan kata yang berlawanan arti dengan kata lain. Beberapa contoh kalimat dalam cerita fabel yang mengandung kata berantonim antara lain adalah: seorang rubah kecil yang cemburu terhadap harimau besar, anak monyet yang bertekad menaklukkan pohon tinggi, kura-kura yang berusaha melaju dengan cepat, dan ayam yang berusaha menyedekahkan makanan kepada binatang-binatang miskin di hutan. Dengan demikian, kata berantonim bisa dimasukkan dalam cerita fabel yang kreatif dan menarik.