Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah sebuah novel karya Hamka yang diterbitkan tahun 1938. Bercerita tentang cinta dan persahabatan, novel ini menyuguhkan kisah yang banyak mengharukan hingga menginspirasi para pembacanya. Novel ini pun memiliki unsur-unsur ekstrinsik yang menjadi alasan utama mengapa novel ini begitu populer di masyarakat.
Struktur Unsur Ekstrinsik Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Struktur unsur ekstrinsik novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck terdiri dari plot, tokoh, tema, latar, dan gaya bahasa. Plot berisi alur cerita yang menggambarkan perjalanan tokoh utama dalam mencapai tujuannya. Tokoh utama dalam novel ini adalah Raden Mas Mansur, yang diiringi dengan tokoh-tokoh pendukung seperti Abah, Nyai Ontrowulan, dan lainnya. Tema dari novel ini membahas tentang ketegaran dan persahabatan. Latar yang dipilih dalam novel ini adalah zaman kolonial di Sumatera Barat. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa Indonesia yang lirih dan indah.
Nilai-Nilai dalam Unsur Ekstrinsik Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Nilai-nilai yang terkandung dalam unsur-unsur ekstrinsik novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck meliputi nilai religi, nilai kemanusiaan, nilai kejujuran, dan nilai persahabatan. Nilai religi yang tergambar dalam novel ini adalah keteguhan Raden Mas Mansur dalam menjalankan ibadahnya meskipun dihadapkan dengan beberapa rintangan. Nilai kemanusiaan yang terdapat dalam novel ini adalah bagaimana Abah dan Nyai Ontrowulan menolong Raden Mas Mansur dengan sepenuh hati. Nilai kejujuran dalam novel ini disampaikan melalui sikap Raden Mas Mansur dalam menghadapi cinta sejatinya. Nilai persahabatan pun dapat ditemukan di dalam novel ini, dimana Abah dan Nyai Ontrowulan selalu memberikan dukungan kepada Raden Mas Mansur.
Menebarkan Nilai-Nilai dalam Unsur Ekstrinsik Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Nilai-nilai yang terkandung dalam unsur-unsur ekstrinsik novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, nilai religi yang tergambar dalam novel ini dapat kita terapkan dengan memperjuangkan hak-hak kita untuk beribadah meskipun berhadapan dengan rintangan. Nilai kemanusiaan dalam novel ini bisa kita terapkan dengan selalu bersikap ramah kepada sesama dan dengan senantiasa menolong mereka yang membutuhkan. Nilai kejujuran pun bisa kita terapkan dengan menjadi diri sendiri dan selalu menjaga kejujuran kita. Terakhir, nilai persahabatan bisa kita terapkan dengan selalu memberikan dukungan kepada teman-teman kita.
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah sebuah novel karya Hamka yang memiliki unsur-unsur ekstrinsik seperti plot, tokoh, tema, latar, dan gaya bahasa. Nilai-nilai yang terkandung dalam unsur-unsur ekstrinsik novel ini meliputi nilai religi, nilai kemanusiaan, nilai kejujuran, dan nilai persahabatan. Dengan menebarkan nilai-nilai dalam unsur ekstrinsik novel ini, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih baik.